Pages

Rabu, 23 Maret 2011

Dua Raksasa Berebut Pasar 3D TV

 Perkembangan teknologi pesawat televisi di negeri ginseng Korea Selatan terus berkembang pesat. Dua perusahaan raksasa asal Negeri Ginseng, LG Electronics dan Samsung bersaing secara terbuka untuk merebut pasar.


Samsung muncul dengan pesawat televisi 3 dimensi yang berbasis pada teknologi active-shutter 3D, sedangkan LG mengandalkan teknologi Film Patterned Retarder (FPR).  Samsung tampaknya merasa cukup kuat karena teknologi yang digunakannya juga dipakai oleh produsen terkemuka dari Jepang seperti Sony dan Panasonic. Sementara LG beraliansi dengan Vizio dari Amerika Serikat dan sejumlah produsen pesawat televisi dari Cina.

Baik Samsung maupun LG mengklaim produknyalah yang terbaik. LG bahkan melakukan kampanye serius untuk mendongkrak penjualan produk TV 3D-nya yangsudah diluncurkan sejak Januari 2011, untuk pasar domestik. LG bahkan membuat ruangan khusus di lobi kantor pusatnya di Seoul, Korea Selatan, agar seluruh karyawannya bisa bebas mencoba Cinema 3D.

Persaingan terbuka antara Samsung dan LG Electronics banyak ditulis oleh media massa Seoul. LG dengan teknologi FPRnya merasa yakin akan bisa merebut pasar TV 3 dimensi. Tapi Samsung mengatakan bahwa teknologi FPR bukanlah Full HD yang asli. Samsung menyebut teknologi FPR tidak bisa memberikan angle penglihatan yang lebar sebagaimana diiklankan selama ini.

Sebaliknya, LG menyatakan teknologi FPR justru memungkinkan penonton bisa melihat tayangan dengan angle yang lebih lebar dan full HD, ketimbang teknologi SG 3D TV yang digunakan Samsung. 

Di luar persaingan dan saling klaim di media massa, sekelompok blogger di kota Seoul, NextDaily, sempat melakukan survey dengan mengambil sample puluhan blogger dan masyarakat biasa untuk melihat dan membandingkan teknologi tiga 3 dimensi dari sejumlah televisi.

Hasilnya, secara umum penonton lebih menyukai teknologi FPR karena ringannya kacamata yang digunakan untuk melihat tayangan serta fleksibilitas penglihatan yang berpengaruh pada kenyamanan saat melihat tayangan 3 dimensi pada televisi.

"Kami melakukan survey secara terbuka tanpa menyebutkan merk produknya terhadap 30 orang blogger dan masyarakat luas yang sudah mendaftar pada situs kami," ujar Stan Lee, kepada Liputan6.com SCTV, Senin (21/3) di kantornya, Gedung Woolim Blue 9, Gangseo-Gu, Seoul.

Di balik semua klaim masing-masing produsen, pasar TV 3 dimensi sendiri masihlah baru dan belum terlalu besar. Di Korea Selatan, pasar Tv 3 dimensi baru sekitar 5 persen dari total pasar produk pesawat televisi. Di Indonesia, kehadiran pesawat televisi 3 dimensi juga masih sangat baru, bahkan LG baru akan meluncurkannya April mendatang. Dengan segmen pasar yang mungkin masih akan berkembang karena harga jual TV 3 dimensi yang lebih mahal dari televisi2 dimensi, maka perebutan pasar juga masih sangat terbuka.

Pihak LG sendiri merasa yakin bisa meraih respon yang bagus dari masyarakat dan memnangkan persaingan dengan kompetitor utamanya. "Kami yakin teknologi FPR yang terbaik," ujar Ho Young Chang, Manajer Marketing LCD TV untuk Kawasan Asia, saat di kantor pusat LG Electronics, di kawasan  Seoul Square, Jung-Gu, Seoul, Senin (21/3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar